Hari itu aku sebenarnya tidak percaya kalau ada khabar ada teman dari Trenggalek yang sudah mutasi. Tapi ternyata benar-benar Mutasi, dan hari itu aku berangkat ke Cabang dinas Kabupaten Malang dengan memakai seragam kebanggan pengawas warna hijau kaya tentara untuk mengikuti kegiatan Pindah Tugas beliau. Beliau Pak Darmanun namanya, dari Trenggalek. Pak Darmanun memang tidak ada khabar ngurus mutasi tetapi tiba-tiba sudah mendapatkan SK dari Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur. Kalau dibilang pak Darmanun melakukan operasi senyap Meneng-meneng ora omong.
Ternyata kalimat Meneng-meneng ora omong menjadi kalimat yang sering terucap ketika teringat pak Darmanun. Meneng-meneng artinya diam-diam sedangkan ora omong artinya tidak bicara. Artinya pak Darmanun dalam menguurus mutasi tidak ada yang tahu karena Pak darmanun tidak cerita kesipa-siap. Akhirnya teman-teman pengawas Cabdin Malang terbelalak semua, dan berusaha mencari trik dari Pak Darmanun bagaimana cara yang mudah agar bisa mutasi. Maklum pengawas sekolah cabang dinas pendidikan Malang bayak yang dari luar Kabupaten Malang.
Ternyata ada kalimat yang sangat aku ingat dari Pak Darmanun adalah Kalimat sesuai prosedur. Sesuai Prosedur atau bisa dikatakan dalam mutasi tersebut harus sesuai SOP (standar Operation Prosedure). SOP bisa diartikan tata cara yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Artinya kalau mau pindah ya harus sesuai dengan aturan mutasi yang ada tersebut.
Hari demi hari akhirnya terlihat bagaimana teman-teman dari luar daerah yang mulai melakukan negoisasi-negoisasi ke pimpinan, dan termasuk saya. Banyak alasan yang mendekati rumah, anaknya kecil-kecil, sakit, usia, ada orang tua yang selalu diinggalkan dan lain-lain. Termasuk saya juga menghadap ke pimpinan agar saya disetujui pindah untuk mendekati rumah. Alasan saya pada saat itu adalah sakit yang saya derita. dengan Surat sakit dari dokter, surat pernyataan dokter harus selalu kontrol dll akhirnya saya mengahadp pimpinan dan pimpinan pada saat itu memberikan rekomendasi asal ada tempat di kantor yang baru nanti. Mengingat pengawas sekolah harus memiliki sekolah binaan satu pengawas tujuh sekolah binaan.
Pada saat itu hari selasa tanggalnya saya lupa, saya mengahadap pimpinan kantor cabang dinas yang rencana saya tempati. Saya mengahadap pagi ternyata pimpinan masih ada rapat di luar kantor. Akhirnya aku tunggu sambil minum kopi di warung sebelah barat rumah Bu Wardoyo. Rumah Bu Wardoyo ini merupakan rumah yang dmiliki oleh bu wardoyo yang merupakan dimana Ir Sukarno waktu kecil tinggal. Disana aku ketemu dengan beberapa pengawas sekolah dan saya sangat kenal beliaunya. Obrolan sambil menikmati kopi sehingga tidak terasa sudah siang, dan ternyata saya harus menjemput isteri yang pulang kerja. Aku ijin untuk pulang dulu dan menjemput isteri.
Dalam perjalanan pulang menjemput isteri, ada telepon masuk dengan nada dering kayak HP nya Andin, memang HP ku saya kasih nada dering seperti HP miliknya Andin (sinetron Ikatan Cinta, RCTI), dan ternyata Ibu KTU menelopon saya dan langsung menyampaiakan bahwa pimpinan sudah ada dikantor. Akhiarnya aku menghadap dan aku mencoba menyampaiakan maksud kedatanganku yaitu mengajukan permohonan mutasi. Dengan alasaan-alasan yang ada, ternyata aku mendapatkan rekomendasi dan mohon untuk menyampaikan permohonan pindah.
Dengan berbekal Rekomendasi aku menemui pimpinan kantorku, dan ternyata beliau langsung memberikan rekomendasi untuk pindah. Setelah Aku mendapatkan rekomendasi dari Kantorku esok harinya aku mengirimkan ke Tata Usaha Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, di Genteng Kali.
Aku meluncur ke Surabaya ditemani oleh isteri dan anakku yang kecil. Aku menjadi sopir dengan semangat menuju Kantor Dinas Pendidikan Provinsi JAwa Timur. Saya menghadap ke Tata Usaha, disana diterima dengan ramah oleh Pegawai yang Piket, dan diterima maksud kedatanganku. Aku sampaikan kalau maksud kedatanganku untuk mengajukan mutasi dan selanjutnya penjaga piket tersebut meminta permohonanku dan mulai mengetik dan tiba-tiba printer sudah keluar kertas ternyata bukti/disposisi suart permohonan saya. Selanjutnya saya diberi lembar disposisi tersebut untuk sebagai bukti dan satu lembar ditaruh di atas lembar surat permohonanku.
Ternyata tidak saja aku yang mencoba mutasi, teman satu kota dengan saya juga mencoba mendapatkan rekomendasi dan ternyata mendapatkan rekomendasi juga. Saya tunggu di rumah dengan penuh harap dan doa apakah saya bisa mutasi sesuai dengan keinginanku. Akhirnya pada suatu hari, habis lebaran 1442 H, masih dalam kondisi Halal bihalal saya dipanggil oleh Ibu KTU di kantor saya untuk ditanya Nama dan NIP mengingat ada panggilan dari Kantor Dinas pendidikan Propinsi Jawa Timur terkait dengan mutasi saya. Ternyata surat tersebut juga memanggil kedua teman saya yang satu kota tersebut.
Aku datang tepat 08.30 WIB, dan undangan saya lihat lagi bahwa acara pukul 09.00 WIB. Saya menghubungi kedua temnku, ternyata kedua temanku sudah datang duluan, dan ternyata beliaunya berangkat dari rumah jam 03.00 WIB. Sedangkan aku berangkat dari rumah ibu mertuaku di Malang jam 07.00 WIB. Aku bersama kedua temanku mencari kantor ruangan GTK untuk menemui Ibu Kabid yang mengundang saya. Akhirnya aku ditemukan dengan ibu Kabid GTK. Saya melihat ibu Kabid agak tergesa-gesa dalam menemui kami bertiga karena beliau ternyata ditunggu Bapak Kepala Dinas untuk agenda rapat. Barangkali kami ketemu dengan beliau kurang lebih 10 menit dan intinya kami bertiga masih belum boleh untuk mutasi, mengingat kantor yang saya tempati masih membutuhkan dan pengawasnya masih kurang. Akhirnya kami bertiga menulis surat yang isinya sementara tidak mengajukan mutasi. Sangat disayangkan sekali kami bertiga tidak foto bersama, untuk kenang-kenangan kalau saya sudah ketemu dengan beliaunya yang masih energik.
Aku keluar kantor GTK dan pamit kepada kedua teman saya, untuk pulang ke Malang. Aku Jemput isteriku yang tadinya menunggu di Masjid Kantor Dinas Pendidikan, dan langsung kuajak pulang. Sudah barang tentu rasanya di dada, mungkin kalau dinyannyikan seperti lagu Sakitnya tuh disini, sambil memegang dada. Tapi apa boleh buat, harus kuat, harus sabar, dan mungkin Tuhan memberikan jalan terbaik bagi makluknya. Mungkin rencana Tuhan berbeda dengan keinginan makluknya. Pasti Tuhan memiliki rencana lain terhadap saya dan kedua temanku.
(Belajar menulis, 10 Juni 2021)
0 komentar:
Posting Komentar